Nagari Kasang – Pemuda dan masyarakat Nagari Kasang menyatakan penolakan tegas terhadap rencana aksi demonstrasi yang akan dilakukan oleh LSM KAMI di wilayah operasi PT Japfa pada Senin, 27 Oktober 2025. Surat pernyataan yang ditandatangani pada tanggal 24 Oktober 2025 mengungkapkan keprihatinan warga terhadap potensi gangguan terhadap ketertiban dan keharmonisan sosial yang selama ini dijaga dengan baik.
Menurut dokumen yang tersebar, masyarakat beralasan bahwa kehadiran aksi demonstrasi tersebut tidak mencerminkan aspirasi mereka, karena selama ini kemitraan dengan PT Japfa telah memberi kontribusi positif bagi kesejahteraan lokal. Misalnya program kemitraan peternak perusahaan telah memberikan peningkatan pendapatan kepada mitra peternak melalui dukungan teknis dan skema kemitraan yang terstruktur. Program-program sosial lainnya yang dilaksanakan perusahaan, seperti pembinaan anak sekolah dan pengembangan komunitas, turut memperkuat penilaian bahwa PT Japfa menjadi bagian positif dalam lingkungan nagari.
Masyarakat Nagari Kasang menggambarkan bahwa wilayah mereka selama ini hidup dalam suasana aman, rukun, dan saling menghormati. Karena itu, mereka menolak segala agenda yang berpotensi mengganggu stabilitas tersebut. “Kami sebagai masyarakat yang cinta damai, menolak segala bentuk aksi yang berpotensi mengganggu ketertiban dan ketenangan di nagari kami,” demikian bunyi pernyataan resmi mereka. Sebagai tokoh pemuda, R. Gobeng menyampaikan:
> “Kami mohon kepada LSM KAMI agar tidak otak-atik kampung kami. Kami cukup aman dan nyaman tinggal di sini. Jika ingin melakukan aksi atau demonstrasi, silakan di tempat lain, bukan di Nagari Kasang.”
Pernyataan ini menjadi peringatan bagi pihak eksternal agar tidak membawa agenda yang dianggap mengganggu keharmonisan lokal tanpa sebelumnya melakukan komunikasi dan koordinasi. Masyarakat juga mengimbau agar seluruh elemen warga menjaga situasi yang kondusif dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang belum jelas kebenarannya. Hal ini mencerminkan kesadaran kolektif bahwa ketentraman sosial adalah modal utama dalam kehidupan bersama.
Secara praktis, penolakan ini mengandung pesan bahwa keberadaan aksi massa harus mempertimbangkan dampak lokal dan mendapat ruang dialog terlebih dahulu. Pentingnya peran komunitas lokal dalam menerima atau menolak keberadaan aksi demonstrasi di wilayahnya menjadi titik sentral. Pihak masyarakat menegaskan bahwa mereka tidak anti terhadap aktivitas sosial atau advokasi, namun mereka meminta agar mekanisme dan lokasi yang dipilih appropriate dan menghormati konteks lokal.
Sebagai penutup, pemuda dan masyarakat Nagari Kasang menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan kerja sama semua pihak yang menghormati aspirasi mereka. Mereka berharap bahwa solusi-solusi yang dibangun dalam wilayah mereka ke depan akan selalu mengedepankan dialog, inklusi, dan keharmonisan. Dengan demikian, Nagari Kasang berharap tetap menjadi contoh komunitas yang aman, rukun dan produktif.
" Joni E "
